Cacingan pada ayam seringkali dipandang sebelah mata padahal penyakit ini juga dapat menimbulkan kerugian ekonomi yang besar. Cacingan atau helminthiasis umum terjadi pada ayam yang dipelihara dengan manajemen dan sanitasi yang kurang baik. Penyakit ini dapat menyebab penurunan kesehatan dan produktivitas seperti meningkatkan FCR dan menurunkan bobot badan pada ayam broiler, menurunkan produksi telur pada ayam layer, dan bahkan dapat menyebabkan kematian. Infeksi dari parasit cacing kerap diremehkan karena tidak terlihatnya gejala saat infeksi awal, namun seiring berjalannya waktu infeksi akan semakin parah dan menyebabkan kerusakan pada jaringan usus, bahkan hingga terjadinya kematian.
Jenis cacing yang paling sering muncul di peternakan ayam komersial adalah Ascaridia galli dari filum Nematoda atau cacing gelang. Selain cacing Nematoda, cacing dari filum Cestoda atau cacing pita seperti Raillietina spp dan Davainea proglottina juga seringkali muncul di peternakan ayam komersial. Faktor munculnya parasit cacing dalam kandang ayam antara lain sekam atau litter ayam tertumpuk yang tidak dikelola dengan baik. Didalam litter yang tertumpuk ini telur infektif cacing akan terakumulasi dan litter yang tidak dikelola dengan baik juga akan mendatangkan vektor-vektor penyakit, seperti lalat dan kumbang.
Cacing pada ayam seperti Ascaridia galli dan Heterakis gallinarum memiliki siklus hidup langsung yang artinya tidak memerlukan inang perantara. Telur yang ada di feses ayam akan menjadi telur infektif dalam 10-12 hari kemudian akan dimakan oleh ayam. Telur ini akan menetas di proventrikulus dan larvanya akan hidup di lumen duodenum selama 9 hari. Selanjutnya larva akan mempenetrasi mukosa usus yang akan menyebabkan hemoragi dan kembali ke lumen usus lagi untuk mencapai maturasi. Telur yang dihasilkan kemudian keluar bersama dengan feses ayam. Berbeda dengan A. galli dan H. gallinarum, cacing Cestoda memiliki inang perantara dalam siklus hidupnya. Cacing Raillietina cesticillus menginfeksi ayam apabila ayam memakan inang perantaranya, yaitu serangga kumbang kecil yang berkembang biak di litter yang terkontaminasi. Untuk cacing Davainea proglottina, inang perantaranya adalah siput.
Memberantas cacingan pada ayam bergantung pada manajemen pemeliharaan yang baik. Kebersihan kandang harus dijaga agar telur cacing ataupun inang perantara cacing tidak termakan oleh ayam. Mengganti litter secara teratur, menjaga litter tetap kering, memberi pakan ayam tidak disebar di lantai kandang, dan menggunakan tempat pakan dan minum yang sesuai agar tidak tumpah dapat diterapkan untuk mencegah cacingan pada ayam. Selain itu, pemberian obat cacing juga penting untuk mencegah terjadinya infeksi cacing. Pemberian obat cacing dapat disesuaikan dengan jenis cacing yang seringkali menginfestasi.
(LEVAMIT-125®, NICLOMIX-50®, NICLOMIX-L®)
Cacing dari filum Nematoda, seperti A. galli dan H. gallinarum dapat diberantas dengan anthelmintik Levamisole. LEVAMIT-125® merupakan produk obat dari PT MITRAVET yang memiliki kandungan levamisole sebanyak 125 g dalam 1 liter. LEVAMIT-125® efektif memberantas cacing gelang (Nematoda) pada ayam dengan cara penggunaan dicampurkan dalam air minum sebanyak 0,2 ml/kg BB. LEVAMIT-125® sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D. 15072940 PKC.1.
Cacing dari filum Cestoda, seperti Raillietina spp dan Davainea proglottina dapat diberantas dengan anthelmintik Niclosamide. NICLOMIX-50® merupakan produk obat dari PT MITRAVET yang memiliki kandungan Niclosamide 500 g dalam 1 kg. NICLOMIX-50® efektif memberantas cacing pita (Cestoda) pada ayam dengan cara penggunaan dicampurkan dalam pakan sebanyak 0,2 g/kg BB selama 2-4 jam dan diulangi 1-2 bulan kemudian. NICLOMIX-50® sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D. 20076538 PKS.
Untuk peternakan yang diinfestasi atau beresiko diinfestasi oleh cacing Nematoda dan Cestoda dapat menggunakan anthelmintik kombinasi yang memiliki jangkauan lebih besar. Pemberian kombinasi anthelmintik Levamisole dan Niclosamide dapat digunakan untuk memberantas baik cacing Nematoda maupun Cestoda. NICLOMIX-L® merupakan produk obat dari PT MITRAVET yang memiliki kandungan Niclosamide 500 g dan Levamisole 150 g dalam 1 kg. Karena mengandung Niclosamide dan Levamisole, NICLOMIX-L® dapat memberantas baik cacing Nematoda maupun Cestoda. NICLOMIX-L® digunakan dengan cara dicampurkan dalam pakan sebanyak 0,2 g/kg BB selama 2-4 jam dan diulangi 1-2 bulan kemudian. NICLOMIX-L® sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D. 12104367 PKS.
(Macklin KS dan Hauck R. 2019. Helminthiasis in Poultry. MSD Veterinary Manual)
(Ola-Fadunsin et al. 2019. Gastrointestinal helmint hs of intensively managed poultry in Kwara Central, Kwara State, Nigeria: Its diversity, prevalence, intensity, and risk factors. Veterinary World. 12: 389-396.)
Leave A Comment