Pandemi Covid-19 telah berimbas pada turunnya penjualan secara langsung produk daging ayam beserta olahannya, terutama saat pemerintah memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). Ruang gerak masyarakat menjadi terbatas dan juga banyak restoran, supermarket, hingga pasar tradisional yang sementara waktu memilih untuk menutup gerainya. Kondisi ini mengakibatkan turunnya permintaan dan ayam tidak terserap pasar sehingga berakhir pada anjloknya harga ayam hidup. “Sedikitnya permintaan ini membuat peternak dan produsen merugi. Bahkan banyak peternak yang memberhentikan kegiatan beternak ayamnya karena, sudah tidak kuat bertahan,” jelas Yusuf Hendrawan Mulia, Komisaris PT Aromaduta Rasaprima (Aroma), perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan asal ternak seperti sosis dan bakso sejak 1980 silam.

Akibat pandemi Covid-19 dan PSBB, masyarakat menjadi sulit berpergian. Alhasil, pembelian makanan secara daring atau online menjadi alternatif pilihan masyarakat karena lebih mudah. Penjualan daring merupakan prospek menjanjikan bagi produsen, terutama penghasil produk makanan berbahan baku daging ayam. Daging ayam memegang peranan cukup penting dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, karena banyak mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, dan vitamin yang penting untuk kelancaran proses metabolisme di dalam tubuh. Saat pandemi Covid-19 ini, pemenuhan kebutuhan gizi sangat penting untuk menjaga daya tahan tubuh. Selain karena sumber protein hewani seperti ayam sangat diperlukan, masyarakat juga gemar mengkonsumsi ayam karena ada berbagai inovasi olahan daging ayam yang terus berkembang.

Olahan fried chicken

Sumber: infovet.com

Roni Maulana, CEO Berkah Chicken berpendapat, “Penjualan daring tentunya sangat mudah dan hemat. Apalagi, sumber protein hewani sedang sangat diperlukan untuk menjaga stamina dan daya tahan tubuh. Sudah pasti, peluang penjualannya akan terbuka lebar dan menjanjikan,” tegas pria yang basis bisnisnya di daerah Kuningan, Jawa Barat ini. Dengan keunggulan metode penjualan secara daring, Berkah Chicken terbukti mampu menggaet konsumen lebih banyak dengan peningkatan sekitar 10 – 30 %. Meskipun melalui metode daring, Roni tetap memastikan berbagai produk olahan berbahan baku daging ayam yang ditawarkannya memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal) sehingga konsumen tidak perlu waswas tentang kehigienisannya. “Daging ayam beserta seluruh olahannya sudah terbukti sangat digemari oleh seluruh lapisan masyarakat. Melalui metode penjualan secara daring ini kami optimis peluangnya akan sangat baik,” ujar dia.

Dalam kondisi pandemi seperti ini adalah hal yang wajar, jika kriteria produk yang dipasarkan secara daring menjadi lebih spesifik. Selain memenuhi kriteria ASUH (Aman, Sehat, Utuh, Halal), produsen juga sebaiknya memastikan produk aman dari virus Covid-19 agar konsumen tidak khawatir. Membuat keterangan catatan tanggal, waktu, nama, hingga suhu tubuh karyawan dapat dilakukan oleh produsen. Selain itu, pengantaran tanpa atau minim kontak juga dapat diterapkan untuk menjamin keamanan baik untuk pengantar dan konsumen.

(Bisnis Daring Produk Ayam, TROBOS Livestock, 1 Agustus 2020)