Pangan dan papan adalah kebutuhan utama mahluk hidup. Termasuk juga untuk ayam yang kita ternakan. Selain harus memperhatikan pakan, dalam memelihara ayam kita juga harus memperhatikan aspek perkandangan agar mencapai hasil produksi yang maksimal. Kandang ayam seperti halnya rumah manusia memiliki berbagai macam tipe dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing yang dapat disesuaikan dengan kondisi lingkungan dan kocek peternak. Artikel ini akan mengulas secara singkat macam-macam tipe kandang ayam secara singkat yang mudah anda pahami bahkan untuk anda yang baru akan menyelami dunia peternakan ayam.
Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membangun kandang ayam adalah pemilihan material. Sebenarnya, bahan sederhana seperti kayu dan bambu sudah cukup digunakan untuk membangun kandang jika anda termasuk peternak baru dengan modal minimal. Lantai kandang sebaiknya diplester dengan semen untuk memudahkan proses pembersihan dan disinfeksi. Atap kandang sebaiknya menggunakan bahan yang tidak mudah menyerap dan melepaskan panas seperti asbes, genteng, atau rumbia. Terdengar mudah dan murah bukan?
Hal yang harus anda perhatikan selanjutnya adalah arah kandang, lebar, dan tinggi kandang. Kandang seharusnya diletakan sejajar dengan garis khatulistiwa atau menghadap barat atau timur sehingga bagian panjang dari kandang tidak terpapar sinar matahari terlalu lama. Paparan sinar matahari yang terlalu lama perlu dihindari untuk mencegah suhu kandang yang panas yang dapat mengakibatkan ayam menjadi stres karena panas (heat stress). Lebar dan tinggi kandang erat kaitannya dengan kelancaran sirkulasi udara di dalam kandang. kandang dengan sirkulasi udara yang buruk merupakan salah satu penyebab kasus gangguan pernafasan ayam yang dapat mengganggu produktivitas ayam. Lebar dan tinggi kandang biasanya disesuaikan dengan jumlah populasi ayam dan jenis kandang.
Arah kandang yang tepat
(Sumber: ternakpertama.com)
Nah, selanjutnya kita akan memulai mengulas beberapa jenis kandang ayam. Secara sederhana kandang ayam dibagi menjadi 2, kandang ayam terbuka (naturally ventilated housing) dan kandang ayam tertutup atau sering disebut kandang closed house (environmentally controlled housing). Jika pada hunian manusia kita mengenal istilah apartemen, townhouse, ruko, dan rumah susun di dunia perkandangayaman kita akan mengenal istilah kandang panggung, kandang postal, kandang kombinasi, kandang bertingkat, kandang baterai, dan kandang tertutup. Agar lebih jelas mari kita bahas masing-masing jenis kandang diatas secara singkat.
Tipe kandang terbuka (kiri) dan tipe kandang tertutup (kanan)
(Sumber: myfarm-blogagrihome.com dan peternakankeluarga-blogspot.com)
Tipe kandang Terbuka
- Kandang Panggung/Slat
Kandang panggung cocok untuk daerah rawan banjir, daerah rawa, dataran rendah, dan daerah yang masih banyak hewan buas. Kandang panggung juga cocok untuk daerah panas dan dataran rendah karena memiliki sistem sirkulasi yang relatif lebih baik dibanding tipe kandang lainnya. Kandang panggung dapat dibangun diatas kolam atau yang biasa disebut dengan longyam. Kandang logyam sering dibangun untuk memaksimalkan produksi karena peternak dapat memelihara ikan di kolam yang dapat memakan tumpahan pakan dan kotoran ayam. Pemasukan peternakpun bertambah besar dengan hasil penjualan ikan.
Kandang panggung diatas kolam
(Sumber: ternakpertama.com)
- Kandang postal
Kandang tipe postal biasa digunakan untuk memelihara ayam bibit (breeder) atau ayam petelur/pedaging komersil. Lebar kandang postal minimal 7 meter untuk menjaga sirkulasi udara tetap baik. Sebaiknya dilakukan pemasangan monitor di atap kandang untuk mengetahui dan mengevaluasi sirkulasi udara kandang. Kepadatan ayam di kandang postal sebaiknya 6-7 ekor/m2 untuk ayam pedaging dan 2,5-3 ekor/m2 untuk ayam bibit atau ayam petelur. Kekurangan dari kadang ini adalah sirkulasi udaranya yang kurang maksimal dibandingan dengan tipe kandang yang lain.
Kandang postal tampak luar (kiri) dan tampak dalam (kanan)
(Sumber: agrojabar.com dan arboge.com)
- Kandang kombinasi/slat-postal
Kandang tipe ini biasa digunakan untuk memelihara ayam bibit. Kandang biasanya dibagi menjadi 2 bagian, 2/3 bagian slat dan 1/3 bagian postal. Tinggi kandang minimal 2.4 meter untuk daerah dingin atau dataran tinggi dan 3 meter untuk daerah panas atau dataran rendah. Sebaiknya berikan kanopi pada sisi kanan dan kiri kandang yang berjarak 1.5 meter dari dinding terluar kandang untuk melindungi bagian dalam kandang dari air hujan dan sinar matahari. Keunggulan kandang tipe ini adalah dapat menampung jumlah ayam yang lebih banyak, dapat menyalurkan naluri alami ayam untuk bertengger, meminimalisir ayam mengkonsumsi pakan dan minum yang sudah jatuh, kandang lebih dingin, dan bersih.
|
|
Kandang Kombinasi
(Sumber: hasil unggas farm tv, youtube)
- Kandang bertingkat
Kandang tipe ini biasa digunakan untuk memelihara ayam broiler, ayam pejantan, atau ayam kampung. Keunggulan kandang ayam tipe ini adalah dapat dibangun di lahan yang sempit. Lantai dasar kandang ini sebaiknya diplester dengan semen sementara lantai dua dan selanjutnya dapat dibangun dengan kayu atau bambu yang dilapisi papan atau bilik. Semua lantai menggunakan sistem litter. Sistem litter adalah sistem pemeliharaan dengan lantai kandang ditutup oleh bahan penutup yang dapat menyerap cairan dan bau seperti sekam padi, serutan gergaji, atau jerami padi.
Kandang ayam bertingkat
(Sumber: teamtouring.com)
- Kandang baterai
Kandang baterai biasanya digunakan untuk memelihara ayam penelitian, ayam bibit dengan sistem perkawinan inseminasi buatan, atau ayam petelur komersil. Kandang baterai dapat dibuat menggunakan bahab bambu, kayu, atau kawat. Kawat yang digunakan sebaiknya terdiri dari campuran 70% alumunium dan 30% besi agar elastis sehingga telur yang jatuh di kandang tidak mudah pecah. Kandang baterai ini dapat ditempatkan di sistem kandang terbuka dan sistem kandang tertutup. Keunggulan dari tipe kandang ini yaitu menghemat penggunaan lahan, lebih mudah menyeleksi ayam unggul, telur yang dihasilkan lebih bersih, kasus kanibalisme dapat ditekan, mudah memisahkan ayam yang sakit, meminimalisir gangguan kesehatan akibat gas ammonia, dan meminimalisir persaingan konsumsi pakan.
Kandang ayam baterai bahan bambu (kiri) dan kawat (kanan)
(Sumber: agromedia.net dan kompasiana.com)
Tipe kandang Tertutup
- Tunnel ventilation system
Tipe kandang ini menggantungan suhu di lingkungan luar sehingga cocok untuk daerah beriklim dingin atau dataran tinggi. Sistem tunel akan menghisap udara dari luar dengan exhaust fan melalui inlet (ventilasi udara masuk) kemudian dibuang melalui sisi kandang yang bersebrangan melalui outlet (ventilasi udara keluar). Biaya membangun kandang tipe ini relatif lebih mahal dibandingkan kandang tipe terbuka.
Kandang tertutup tunnel ventilation system
(Sumber: researchgate.net)
- Cooling pad system
Kandang ini merupakan tipe kandang yang berteknologi tinggi dan memiliki peralatan yang cukup mahal. Semua aspek dalam kandang seperti kecepatan aliran udara, pergantian udara, sekat udara, lubang masuk udara, dan lain-lain dapat diatur secara mudah oleh operator kandang. Model kandang tipe ini biasa digunakan oleh peternakan besar dengan populasi ayam puluhan ribu ekor.
Kandang tertutup cooling pad system
(Sumber: poultrysimulator.com)
- Kandang tertutup bergandengan
Kandang ini merupakan kandang tertutup yang tidak memiliki jarak antar masing-masing kandang di sampingnya. Kontruksi ini dimaksudkan untuk menghemat lahan dan biaya instalasi listrik. Tipe kandang ini biasa dipakai oleh industri perunggasan besar. Kelemahan dari kandang jenis ini adalah mudah terjadi kontaminasi antar kandang jika terjadi kebocoran udara.
Itulah tadi ulasan tentang tipe-tipe kandang ayam. Selalu sesuaikan kandang ayam dengan kondisi finansial dan lingkungan anda. Setelah memilih kandang ayam, usahakan melakukan manajemen pemeliharaan dan kesehatan yang baik. PT. MITRAVET menyediakan beragam keperluan pemeliharaan ayam anda seperti vitamin, disinfektan, obat-obatan, dan premiks yang dapat menjaga kesehatan unggas anda dan memaksimalkan produksi peternakan anda. Kunjungi www.mitravet.com untuk informasi lebih lanjut.
Sumber : Infovet Edisi 303 Bulan Oktober 2019 Hal. 66-67
Leave A Comment