Dalam manajemen pemeliharan ayam terutama broiler, masa brooding merupakan masa yang sangat penting dan menentukan keberhasilan pemeliharaan. Brooding sendiri merupakan masa awal yang dimulai sejak DOC tiba di kandang sampai mereka mencapai umur serta bobot tertentu dan tidak memerlukan pemanas lagi. Lama masa brooding berkisar antara 10-14 hari untuk anak ayam yang dipelihara di kandang terbuka (open house) dan 7-8 hari untuk di kandang tertutup (closed house). Pemeliharaan pada masa brooding, terutama pada 7 hari pertama perlu perhatian lebih karena masa tersebut sangat kritis. DOC pada masa ini ditargetkan untuk naik bobotnya sebanyak 4,5-5 kali lipat dari bobot akhir, contohnya bobot DOC 40 gram maka pada akhir minggu pertama diharapkan bobotnya mencapai 180-200 gram. Kemudian, untuk standar FCR dan tingkat kematian pada masa brooding diharapkan FCR berkisar antara 0,85 dengan feed intake sekitar 150 gram dan tingkat kematiannya 1%. Oleh karena itu, untuk mencapai standar tersebut pemeliharaan saat brooding harus memenuhi kebutuhan dengan baik. Kebutuhannya antara lain, suhu dan cahaya, kualitas udara yang baik, serta pakan dan air minum.

Suhu dan cahaya sangat berperan dalam brooding karena ayam pada umur dibawah 14 hari belum bisa mengatur thermoregulasi dengan maksimal. Oleh karena itu, suhu kandang harus tepat agar ayam merasa nyaman. Begitu pula dengan intenstias cahaya yang akan membuat ayam semangat untuk makan. Suhu yang dihasilkan pemanas tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jika suhu terlalu tinggi, ayam akan cepat kehilangan cairan tubuh, serta cenderung malas untuk makan. Sebaliknya jika suhu teralu rendah, nutrisi yang seharusnya digunakan ayam untuk tumbuh akan digunakan untuk menghangatkan tubuhnya, saat suhu terlalu rendah biasanya ayam akan berkerumun. Pemanas sebaiknya dinyalakan setidaknya 24 jam sebelum DOC tiba di kandang agar suhu litter menjadi hangat. Kemudian pemanas diatur sedemikian rupa agar suhu di masing-masing sudut area brooding mencapai 30-32°C. Jika memungkinakan suhu litter juga sebaiknya dikontrol pada kisaran 30°C. Selanjutnya, setiap minggu suhu juga bertahap dikurangi sekitar 2-3°C hingga suhu pada akhir brooding mencapai 21-22°C, karena nantinya ayam akan mulai bisa mengatur suhu tubuhnya sendiri. Kemudian, pencahayaan yang direkomendasikan yaitu sebesar 2,5-3 watt/m2. Sebab cahaya juga berperan untuk merangsang kelenjar tiroid mensekresikan hormon tiroksin yang berfungsi meningkatkan proses metabolisme, sehingga bisa memacu pertumbuhan anak ayam.

Kualitas udara juga perlu diperhatikan pada masa brooding. Pemenuhan kebutuhan udara berkaitan dengan pengaturan sistem ventilasi agar udara dalam kandang bisa bersirkulasi dengan baik. Sirkulasi udara yang baik akan mengurangi bau amonia dan gas berbahaya lainnya. Pengaturan sirkulasi udara ini dilakukan dengan mengatur buka-tutup tirai kandang. Namun, pengaturanya harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, terutama suhu dan kecepatan angin di sekitar kandang. Saat musim hujan dan cuaca sangat dingin, tirai tambahan (tirai rangkap/tirai dalam) perlu dipasang untuk melindungi DOC selama masa brooding. Selain itu, jangan menutup kandang brooding seluruhnya tanpa celah sedikitpun. Hal itu bisa menyebabkan kandungan oksigen berkurang dan gas beracun seperti karbon dioksida serta amonia meningkat. Akibatnya, sistem pernapasan ayam akan terganggu. Tetap sediakan celah ventilasi pada dinding kandang bagian atas dengan lebar 20-30 cm.

Hal yang paling penting saat brooding yaitu kebutuhan pakan dan air minum karena berhubungan langsung dengan kenaikan bobot ayam. Guru Besar Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Sumiati, mengatakan bahwa di lapangan memang biasanya ketika DOC chick-in peternak hanya memberi air gula, atau air minum yang dicampur vitamin dan mineral saja. Padahal menurutnya, early feeding atau pengenalan pakan sejak awal sangatlah penting. Beberapa penelitian mengatakan bahwa semakin awal ayam diberi pakan, maka akan lebih baik performanya. Terutama perkembangan ususnya, stimulasi sistem imunnya dan pertumbuhan bobotnya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa kuning telur yang tersisa akan terserap lebih cepat 15-20% dari yang tidak diberikan pakan lebih awal. Oleh karena itu peternak sangat disarankan agar melakukan early feeding. Pakan yang diberikan bisa berupa pre-starter atau starter dalam bentuk mash agar lebih mudah dicerna ayam. Hal tidak kalah penting dari pakan, yaitu air minum. Jumlah dari air minum ini harus selalu tersedia atau ad libitum. Menurut Sumiati, air minum yang dicampur dengan elektrolit, vitamin dan mineral juga diberikan untuk mengembalikan kebugaran ayam. Vitamin dengan kandungan multivitamin, mineral, dan elektrolit akan membantu ayam pada masa brooding agar mencapai standar bobot ayam.

BIO-PLUS®

 

BIO-PLUS® merupakan multivitamin dengan energi siap pakai dari PT. MITRAVET. Dengan kandungan multivitamin, elektrolit, dan taurine BIO-PLUS® sangat baik untuk DOC, mengatasi stress pengangkutan DOC, dan saat masa brooding. BIO-PLUS® dapat membantu pertumbuhan anak ayam, meningkatkan berat badan ayam pedaging, meningkatkan nafsu makan unggas, membantu mengatasi masalah kekerdilan pada ayam, menekan konversi pakan, mencegah stress, dan menekan angka kematian. Berikan 1 gram BIO-PLUS® ke dalam 1-2 liter air minum selama 5-7 hari berturut-turut saat DOC datang dan diulangi pemberiannya 2 minggu kemudian. BIO-PLUS® sudah terdaftar di Kementrian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D.15012852 PTS.1 Informasi lebih lanjut kunjungi website kami di www.mitravet.com.

 

(Brooding: Faktor Penentu Keberhasilan Pemeliharaan, Infovet, November 2020)