Penyakit saluran pernapasan pada ayam merupakan kasus yang paling sering ditemui pada ayam ras. Meskipun merupakan organ yang paling krusial, saluran pernapasan tidak terlepas dari ancaman agen patogen penyebab penyakit. Sebagai salah satu saluran yang terbuka, saluran pernapasan secara terus menerus terekspos bibit penyakit dari lingkungan, sehingga rawan terhadap infeksi dari virus, bakteri, maupun fungi.

Mikroorganisme yang seringkali menyerang saluran pernapasan ayam, yaitu bakteri Haemophilus paragallinarum (coryza), Pasteurella multocida (fowl cholera), dan Mycoplasma gallisepticum (CRD), sedangkan untuk virus seringkali disebabkan oleh Avian gammacoronavirus (Infectious Bronchitis) dan Avian paramyxovirus (Newcastle Disease). Berdasarkan Global Protection Service Disease Surveillance pada tahun 2018-2020, penyakit saluran pernapasan yang paling sering terjadi yaitu ND 22,79%, CCRD 10,75%, IB 8,29%, Coryza 5,43%, CRD 4,86, dan AI H5 2,66%. Morbiditas serta mortalitas dari penyakit pernapasan pada ayam pun cukup tinggi. Mortalitas dari penyakit pernapasan antara 30-70% dan dapat semakin tinggi hingga 50-100% bila diikuti oleh infeksi E. coli dan penyakit pernapasan lainnya. Morbiditas dari penyakit pernapasan pun juga cukup tinggi, yaitu bisa lebih dari 30% terutama pada penyakit yang mampu menular melalui udara atau air borne.

Faktor pemicu tingginya kasus pernapasan adalah cuaca ekstrem di awal tahun. Curah hujan yang sangat tinggi di Januari diikuti gelombang panas disertai hujan deras di Februari dan Maret sehingga peternak sulit menjaga kondisi ideal sirkulasi udara dalam kandang. Selain itu, cuaca ekstrem juga dapat menyebabkan imunitas ayam menurun atau imunosupresi. Kondisi imunosupresi ini tentu menyebabkan agen penyakit mudah masuk ke dalam tubuh ayam. Penyebaran dari penyakit pernapasan pun cukup mudah, yaitu melalui antar individu ayam secara langsung maupun tidak langsung. Penyebaran tidak langsung dapat melalui berbagai media, di antaranya dapat melalui udara atau debu yang tercemar mikoorganisme patogen, kotoran ayam yang sakit, atau melalui pakan dan air minum yang tercemar, orang, peralatan yang tidak steril, maupun vektor pembawa seperti serangga.

Penyakit yang menyerang ayam tentu akan menyebabkan produktivitas ayam menurun bahkan kematian. Penyakit pada ayam dapat menyebabkan turunnya penambahan bobot badan hingga 30%, meningkatkan kematian, menurunkan indeks performa, dan bahkan meningkatkan FCR hingga 0,2 dari standar. Hal ini tentu akan menyebabkan kerugian pada peternak. Oleh karena itu, pencegahan serta penanganan dari penyakit pernapasan haruslah tepat. Manajemen pemeliharaan ayam harus diperhatikan untuk mencegah terjadinya penyakit pernapasan, seperti melakukan sanitasi dan penerapan biosekuriti yang baik agar mencegah agen penyakit untuk masuk. Kemudian, kondisi ayam juga harus diperhatikan, seperti menjaga kondisi ideal sirkulasi udara, membersihkan litter secara berkala, dan mencegah ayam stress. Pemberian multivitamin juga dapat dilakukan untuk mencegah imunosupresi. Untuk menangani kasus yang sudah ada dapat dilakukan pengobatan untuk mengobati penyakit saluran pernapasan.

NEO ERYDOVET FORTE®

Pengobatan yang dapat dilakukan untuk penyakit pernapasan akibat bakteri adalah pemberian antibiotik. NEO ERYDOVET FORTE® merupakan salah satu produk obat untuk penyakit pernapasan ayam dari PT. MITRAVET. Dengan kandungan erythromycin thiocyanate 240 g dan doxycycline hyclate 120 g dalam setiap 1 kg produk, NEO ERYDOVET FORTE® mampu menghambat sintesis protein dengan mengikat ribosom subunit 50s dan juga bersifat sprektrum luas. NEO ERYDOVET FORTE® efektif digunakan untuk pengobatan penyakit pernapasan pada ayam, seperti CRD, CRD kompleks, Coryza, dan Cholera. Larutkan 1 gram NEO ERYDOVET FORTE® ke dalam 3 liter air minum dan berikan selama 3-5 hari untuk mengatasi penyakit pernapasan ayam akibat bakteri. NEO ERYDOVET FORTE® sudah terdaftar di Kementerian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D. 20026296 PKS. Informasi lebih lanjut kunjungi website kami di www.mitravet.com.

 

(Kenali Bahaya Penyakit Saluran Pernapasan, Poultry Indonesia, April 2021)