Daging babi merupakan salah satu komoditas yang dianaktirikan di Indonesia. Padahal, konsumsi daging babi menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) produksi daging babi di Indonesia terus meningkat dari 200.177,76 ton pada tahun 2009 menjadi 339.609,10 ton pada tahun 2019. Kenaikan ini menunjukan bahwa kebutuhan masyarakat Indonesia akan daging babi semakin mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Data dari Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa populasi ternak babi tertinggi pada tahun 2018 ada di Provinsi Sumatra Utara (1.228.951 ekor), disusul oleh NTT (2.141.246 ekor), dan Papua (871.809 ekor). Provinsi lain yang terkenal sebagai penghasil babi di Indonesia antaralaun Bali, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat. Hal ini seharusnya menjadi pemicu peternak babi di Indonesia untuk meningkatkan produksi peternakannya. Salah satu kunci peningkatan produksi peternakan adalah pemilihan pakan.

Grafik populasi babi di Indonesia tahun 2014-2019
Sumber: Kementerian Pertanian Republik Indonesia

Biaya terbesar yang dikeluarkan peternak adalah pakan (60-80%) sehingga pemilihan pakan yang tepat akan menghasilkan keuntungan yang maksimal. Buda Arsa K, Puger AW, dan Suasta IM dari Fakultas Peternakan Universitas Udayana pada tahun 2016 menulis artikel yang bertajuk Eksplorasi Komposisi Pakan Tradisional Babi Bali. Artikel ini mengulas ragam bahan penyusun pakan tradisional babi di Bali dan mengetahui kandungan nutrisinya. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar peternak babi di Bali menggunakan bahan pakan yang seadanya yaitu dedak padi dan batang pisang sebagai pakan utama kemudian dicampur dengan limbah dapur.

Peternak Babi Tradisional di Bali
Sumber: radarbali.jawapos.com

Pemeliharaan babi di Bali kebanyakan dilakukan secara rumahan sebagai sambilan. Babi diperuntukan sebagai tabungan keluarga sehingga babi hanya diberikan pakan seadanya. Padahal, potensi “babi sambilan” ini dapat dimaksimalkan dengan memberikan pakan yang cukup nutrisi. Premiks adalah solusi untuk memaksimalkan kandungan nutrisi pakan dengan murah. Menurut Peraturan Pemerintah RI No 78 Tahun 1992, Premiks adalah bahan pelengkap maupun imbuhan pakan yang dicampurkan ke dalam pakan ternak. Premiks dibagi menjadi 2, pelengkap pakan dan imbuhan pakan. Pelengkap pakan adalah tambahan pakan berupa vitamin, mineral, dan asam amino untuk meningkatkan kadar nutrisi dalam pakan. Imbuhan pakan adalah bahan-bahan bukan nutrisi yang dapat meningkatkan kualitas pakan (pengikat toksin, antioksidan, probiotik, asam organik, enzim, dan lain sebagainya.

PIGPLUS B

PT. MITRAVET merancang PIGPLUS B, premiks (tambahan pakan) babi yang dapat dicampurkan ke dalam pakan babi anda. PIGPLUS B mengandung vitamin, mineral, dan asam amino yang penting untuk pertumbuhan babi. Selain itu PIGPLUS B juga mengandung Hydrated Sodium-Calcium Allumuninosillicate yang berfungsi untuk mencegah diare pada babi. Penggunaan PIGPLUS B sangatlah mudah, campurkan 1 kg PIGPLUS B ke dalam 200 kg pakan berikan setiap hari. PIGPLUS B tersedia dalam kemasan 1 kg dan 25 kg serta sudah teregristrasi oleh Kementerian Pertanian dengan nomor registrasi KEMENTAN RI No. D. 20036354 FTS. PIGPLUS B adalah solusi sederhana untuk memenuhi kebutuhan nutrisi babi anda. Lihat produk.

(Sumber: Eksplorasi komposisi pakan tradisional babi bali, 2016)