Pertambahan kebutuhan daging ayam menyebabkan industry peternakan ayam berjalan begitu pesat. Pertambahan kebutuhan ayam diimbangi dengan perbaikan genetik ayam. Menyandur dari Oxford University Press, ayam broiler keluaran tahun 1978 memiliki DOC dengan berat rata-rata 42 gram jika dipelihara selama 28 hari hanya akan mencapai bobot sekitar 600 gram. Bandingkan dengan ayam broiler keluaran tahun 2005, dengan bobot DOC 44 g dalam jangka waktu pemeliharan yang sama dapat mencapai bobot sekitar1,4 kg. Luar biasa bukan? “Keajaiban” ini bukan tidak diiringi dengan konsekuensi. Drh. Mulyanto dalam artikel yang diterbitkan oleh Infovet yang berjudul “Broiler kian Berubah, Bagaimana Manajemennya???” mengatakan bahwa optimalisasi kecepatan pertumbuhan ayam ini harus menumbalkan fungsi tubuh ayam yang lain seperti sistem kekebalan tubuh. Keberhasilan dapat tercapai jika peternak dapat memaksimalkan kemampuan produksi broiler sambil meminimalisir tumbal dari kemampuan tersebut.
Perbedaan kecepatan pertumbuhan ayam broiler strain 1957, 1978, dan 2005
Sumber: Oxford University Press
Arya Bimateja, S.Pt dalam artikel yang sama menjelaskan jika keberhasilan peternakan ayam broiler dapat dinilai dari 4 aspek yaitu angka konversi pakan (FCR) yang rendah, berat badan yang bagus, umur panen yang pendek, dan angka kematian yang kecil. Keempat penilaian keberhasilan tersebut dapat dicapai dengan 4 elemen stategis yaitu Day Old Chicken (DOC) yang baik, pola manajemen yang terukur dan teratur, pola pakan yang baik, serta program medikasi yang produktif. PT. MITRAVET sadar akan tantangan ini, sebagai partner peternak kami dapat membantu peternak memaksimalkan kemampuan produksi broiler serta meminimalisir efek samping dari kemampuan produksi tersebut dengan produk-produk kami seperti obat, vitamin, premiks, dan disinfektan. Salah satu program kesehatan yang kami buat adalah sebagai berikut.
Periode Pemeliharaan |
Umur ayam (hari) |
Program Kesehatan |
Program Vaksinasi |
STARTER |
1 |
BIO-PLUS® |
|
2 |
BIO-PLUS® |
||
3 |
MITRAMOX-280® |
||
4 |
MITRAMOX-280® |
Vaksin ND |
|
5 |
MITRAMOX-280® |
||
6 |
MITRAMOX-280® |
||
7 |
AIR PUTIH |
||
8 |
KURKUMAVIT® |
||
9 |
KURKUMAVIT® |
||
10 |
KURKUMAVIT® |
||
GROWER |
11 |
KURKUMAVIT® |
|
12 |
KURKUMAVIT® |
Vaksin Gumboro |
|
13 |
NEO-ERYDOVET-25® |
||
14 |
NEO-ERYDOVET-25® |
||
15 |
NEO-ERYDOVET-25® |
||
16 |
NEO-ERYDOVET-25® |
||
17 |
PARVITOL-C® |
||
18 |
PARVITOL-C® |
Vaksin ND |
|
19 |
PARVITOL-C® |
||
20 |
MITRAVIT-100® |
||
21 |
MITRAVIT-100® |
||
22 |
MITRAVIT-100® |
||
FINISHER |
23 |
MITRAVIT-100® |
|
24 |
MITRAVIT-100® |
||
25 |
Air putih |
||
26 |
Air putih |
||
27 |
Air putih |
||
28 |
Air putih |
||
29 |
Air putih |
||
30 |
Air putih |
Tabel program kesehatan ayam broiler
(Sumber: Tim lapangan PT. Mitravet)
Periode pemeliharaan ayam berdasarkan umur ayam dibagi menjadi 3 yaitu Starter (umur 1-10 hari), Grower (umur 11-22 hari), dan Finisher (umur 23 hari hingga panen) menurut “Broiler Performance & Nutrition Supplement” yang dikeluarkan oleh Cobb-Vantress pada tahun 2015. Pembagian periode pemeliharaan ayam ini biasanya digunakan sebagai patokan pergantian pakan ayam agar komposisinya sesuai dengan tahapan perkembangan ayam.
DOC rawan mengalami stress yang karena pengangkutan, apalai jika jarak antara farm dengan hatchery cukup jauh. Kami merekomendasikan memberikan BIO-PLUS® pada hari pertama dan kedua pemeliharaan untuk menurunkan stres akibat pengangkutan sekaligus meningkatkan nafsu makan sehingga daya tahan tubuh ayam akan meningkat. BIO-PLUS® mengandung Bio-ATP (Taurine) dan Magnesium untuk mengurangi stres serta mengandung Vitamin B12 yang berfungsi meningkatkan metabolisme karbohidrat dan lemak sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan dan nafsu makan.
BIO-PLUS®
Sumber: Dokumentasi PT. MITRAVET
Chou et al. pada tahun 2014 pada tulisannya yang berjudul ”Risk Factors for Cumulative Mortality in Broiler Chicken Flocks in First Week of Live in Taiwan” mengatakan bahwa ayam rentan terkena omphalitis, aspergilosis, dan kolibasilosis pada minggu pertama kehidupanya pada peternakan yang memiliki sistem sanitari dan biosekuriti yang buruk. Kami menyarankan memberikan MITRAMOX® jika diperlukan pada umur 3-6 hari untuk menangani kasus Ompalitis dan Kolibasilosis yang rentan menyerang unggas pada minggu pertama pemeliharaan. MITRAMOX-280® merupakan gabungan Amoxicilin dan Colistin yang ampuh menangani penyakit unggas akibat bakteri seperti Coryza, Pullorum, Omphalitis, dan CRD Kompleks.
MITRAMOX-280®
Sumber: Dokumentasi PT. MITRAVET
Pemberian KURKUMAVIT® pada akhir masa Starter dan awal masa Grower (umur 8-12 hari) bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ayam sehingga bobot akhir maksimal dapat tercapai saat panen. KURKUMAVIT® mengandung ekstrak Curcuma longa (kunyit) dan Curcuma xanthorriza (temulawak) yang secara turun temurun sudah terbukti khasiatnya untuk meningkatkan nafsu makan dan mempercepat pertumbuhan. Kedua ekstrak ini bekerja dengan cara meningkatkan sekresi enzim pencernaan dan meningkatkan penyerapan sari makanan di usus.
KURKUMAVIT®
Sumber: Dokumentasi PT. MITRAVET
Ayam pada minggu kedua pemeliharaan rawan terkena penyakit CRD dan Kolera jika manajemen peternakan, kualitas DOC, kualitas pakan, dan kualitas air kurang baik. Hal lain yang dapat mempertinggi resiko kejadian penyakit CDR dan Kolera adalah curah hujan tinggi, kemarau panjang, dan peralihan musim. Hal ini disampaikan oleh Tarmudji pada tahun 2005 dalam artikelnya yang berjudul “Penyakit Pernafasan pada Ayam Ditinjau dari Aspek Klinik dan Patologik serta Kejadiannya di Indonesia”. Kami merekomendasikan memberikan NEO-ERYOVET-25® jika diperlukan saat terjadi kasus CRD dan kolera pada umur ayam 13 hingga 16 hari. NEO-ERYDOVET-25® merupakan gabungan antara Eritromisin dan Doksisiklin yang efektif melawan bakteri penyebab CRD, Snot, dan Kolera.
NEO-ERYDOVET-25®
Sumber: Dokumentasi PT. MITRAVET
Booster atau pengulangan vaksinasi New Castle Disease (ND) biasanya dilakukan umur 18 hari. Vaksin aktif, menurut artikel dari Majalah Infovet edisi September, 2007 yang berjudul “Vaksinasi, Rekasinya dan Nuklir untuk Ketahanan Tubuh Ternak” biasanya menimbulkan reaksi post vaksinasi yang merupakan tanda “keberhasilan vaksin” karena ayam mampu membentuk respon kekebalan terhadap vaksin tersebut.. Reaksi post vaksinasi dapat terjadi secara lokal dan umum. Reaksi lokal dapat berupa pembengkakan daerah muka dan mata berair sementara reaksi umum dapat berupa gangguan pernafasan ringan (batuk, bersin, dan ngorok). Reaksi post vaksinasi biasanya terjadi pada hari ke-2 hingga ke-6 setelah vaksinasi. Pemberian PARVITOL-C® pada umur ayam 17 hingga 19 hari dapat menurunkan gejala post vaksinasi ini karena mengandung Paracetamol yang berfungsi sebagai antipiretik (penurun panas) dan analgesik (pengurang rasa sakit) akibat reaksi post vaksinasi.
PARVITOL-C®
Sumber: Dokumentasi PT. MITRAVET
Periode Finisher merupakan periode akhir pemeliharaan ayam broiler. Periode ini merupakan “kesempatan terakhir” peternak menggenjot pertumbuhan ayam. Selain pakan yang baik, diperlukan suplemen untuk menunjang pertumbuhan ayam. MITRAVIT-100® merupakan gabungan Multivitamin dan Elektrolit yang dibaerikan untuk menambah nafsu makan dan mempercepat pertumbuhan. Bagaimana jika terjadi kasus pada periode ini sementara antibiotik tidak dapat diberikan pada periode ini karena dapat menimbulkan residu pada daging ayam? MITRAVIT-100® hadir sebagai penyelamat karena dapat mempercepat persembuhan penyakit jika terjadi kasus pada periode ini. Berikan MITRAVIT-100® pada umur ke 20-24 hari.
Catatan:
- Antibiotik tidak harus diberikan pada ayam, Pemberian antibiotik tergantung dari keadaan ligkungan sekitar kendang, riwayat penyakit di lokasi tersebut, kesehatan ayam, dan manajemen pemeliharaan.
- Program kesehatan ayam broiler ini dibuat berdasarkan lingkungan kandang secara umum, sehingga program tersebut bisa berbeda satu sama lain..
- Konsultasikan selalu program kesehatan ayam broiler anda dengan tim lapangan kami. Kunjungi mitravet.com untuk mendapat informasi lebih lanjut.
Leave A Comment